Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2022

PERBUATAN RIYA

Gambar
Riya Riya ’ adalah  Dalam Islam ada suatu penyakit yang dapat menghilangkan amalan baik seorang hamba dan penyakit itu dikenal dengan penyakit hati. Jika, penyakit hati tidak dihindari dan terus-menerus dilakukan, maka pahala kebaikan yang dimiliki oleh seorang hamba muslim berkurang. Penyakit hati dalam Islam cukup banyak dan salah satunya adalah riya’. Penyakit hati yang satu ini, bukan hanya dapat mengurangi pahala seorang muslim saja, tetapi bisa juga membuat dirinya dijauhi oleh orang-orang terdekat. Riya’ adalah penyakit hati yang harus dihindari karena dapat merusak amal kebaikan manusia. Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa orang yang berbuat riya termasuk golongan orang yang celaka. Riya termasuk salah satu sifat orang munafik. Sifat ini bertentangan dengan sifat orang yang beriman, yang senantiasa ikhlas dalam melakukan segala sesuatu. Orang yang berbuat riya tidak akan mendapat apapun atas kebaikan yang mereka kerjakan. Pengertian Riya’ Riya berasal dari bahasa Arab  ra’a-yara-r

DALIL PERBUATAN RIYA

Gambar
  Hadits tentang Riya, Perbuatan Tercela yang Tidak Disukai Allah SWT Dalam Islam , riya adalah salah satu perbuatan tercela yang tidak disukai Allah SWT. Riya digambarkan sebagai tindakan seseorang yang melakukan suatu amalan dengan tujuan pamer agar dilihat oleh manusia lain. Riya merupakan bentuk syirik kecil yang dapat merusak dan membuat ibadah serta kebaikan yang dilakukan tidak bernilai di hadapan Allah. Alquran menegaskan larangan berbuat riya sebagai berikut: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُبْطِلُوْا صَدَقٰتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْاَذٰىۙ كَالَّذِيْ يُنْفِقُ مَالَهٗ رِئَاۤءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ فَمَثَلُهٗ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَاَصَابَهٗ وَابِلٌ فَتَرَكَهٗ صَلْدًا ۗ لَا يَقْدِرُوْنَ عَلٰى شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوْا ۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ Artinya: “ Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang meng

MENGENAI TENTANG RIBA

Gambar
Mengenal Lebih Jelas Bahaya Riba Riba merupakan penyakit ekonomi akut masyarakat yang telah dikenal lama dalam sejarah perabadan manusia. Ulama menjelaskan definisi  syar’i  riba yaitu menambahkan beban kepada pihak berutang (dikenal dengan riba hutang piutang atau riba  dayn ) atau menambahkan takaran saat melakukan tukar menukar 6 komoditi ribawi (emas, perak, gandum,  sya’ir,  kurma, dan garam) dengan jenis yang sama, atau tukar menukar emas dengan perak atau makanan dengan makanan dengan cara tidak tunai (dikenal dengan riba jual beli atau riba  Ba’i) (Tarmizi, 2014, hal. 335). Riba merupakan perkara yang diharamkan dalam ajaran Islam. Islam memasukkan riba kedalam kategori dosa besar, dan para pelaku riba terancam dengan hukuman yang sangat berat sebagai indikasi tegasnya larangan Islam terhadap riba. Dalam surat Al-Baqarah ayat  279 ditegaskan bahwa Allah akan memerangi orang-orang yang membangkan yang tidak mau meninggalkan riba. Allah berfirman, “Maka jika kamu tidak mengerjak

HADITS TENTANG RIBA

Gambar
Hadits Tentang Riba Setelah mengetahui pengertian riba, mari kita ketahui riwayat hadits yang membicarakan tentang riba. Ternyata, hadits yang tercatat membahas riba juga tidak sedikit. Oleh sebab itu, setidaknya ada 10 hadits tentang riba yang perlu Sahabat ketahui, sebagai berikut: Hadits Riwayat Muslim tentang Keterlibatan dalam Proses Riba حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَعُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ قَالُوا حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ أَخْبَرَنَا أَبُو الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ قَالَ لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آكِلَ الرِّبَا وَمُؤْكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌ Artinya: Dalam salah satu hadis Rasulullah salallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Dari Jabir Ra. ia berkata: “Rasulullah salallahu ‘alaihi wassalam telah melaknat orang-orang yang memakan riba, orang yang menjadi wakilnya (orang yang memberi makan hasil riba), orang yang menuliskan, orang yang menyaksikannya, (dan selanjutnya), Nabi bersabda, mereka i

TOLERANSI

Gambar
toleransi A.pendahuluan   Setiap muslim berkeyakinan bahwa al-Qur’an merupakan wahyu Allah swt. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. untuk disampaikan kepada umat manusia sebagai bimbingan hidup. Al-Qur’an disampaikan kepada kaum Muslim untuk dibaca dan dipahami maksud kandungannya. Pembacaan dan pemahaman al-Qur’an menghasilkan pemahaman beragam menurut kemampuan masing-masing. Pemahaman kaum Muslim terhadap al-Qur’an akan melahirkan perilaku yang beragam pula sebagai tafsir al-Qur’an dalam praksis kehidupan, baik pada dataran teologis, filosofis, psikologis, maupun kultural (Syamsuddin, 2007: 12).        Kandungan ayat-ayat Al-Qur’an berbicara tentang berbagai macam pokok ajaran Islam dan aspek-aspek kehidupan; Tuhan, Rasul, alam raya, akhirat, kejadian dan sikap manusia, nafsu, ilmu pengetahuan, amar ma’ruf nahi munkar, pembinaan generasi muda, akhlak, kerukunan hidup antara umat beragama, pembinaan masyarakat dan penegakan disiplin. Namun al-Qur’an bukanlah kitab ilmu pengeta

DALIL TENTANG TOLERANSI

  Sebagai agama yang   rahmatan lil ‘alamin , terdapat ayat Al-Quran tentang toleransi (tasamuh) yang wajib diketahui umat muslim. Jurnal Ushuluddin UIN Suska  mencatat, sebagai rahmat bagi alam semesta, Islam juga bersifat universal. Islam tetap mengakui dan menerima kenyataan adanya pluralitas agama di muka bumi. Hadis dan Ayat Al-Quran tentang Toleransi Secara bahasa, toleransi berarti tenggang rasa. Secara istilah, toleransi adalah sikap menghargai dan menghormati perbedaan antar sesama manusia. Allah SWT telah menciptakan manusia berbeda satu sama lain. Hal ini bisa menjadi kekuatan jika dipandang secara positif, namun bisa memicu konflik jika dipandang secara negatif. Toleransi antar umat beragama telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Misalnya, saat selesai Perang Badar, pasukan muslim yang menang ingin tawanan non muslim untuk dibunuh. Namun, Rasulullah SAW justru meminta agar tawanan perang tersebut dibebaskan. 1. Surat Al-Kafirun Ayat 1-6 Terdapat jenis toleransi dalam Islam

BERKATA JUJUR

Gambar
pengertian jujur   Pengertian jujur dalam Islam adalah upaya untuk selalu menyelaraskan perbuatan dan perkataan. Keinginan untuk jujur menyebabkan seorang muslim selalu dapat dipercaya dalam tindakan, ucapan, dan aksi nyata setiap hari. Dikutip dari situs Universitas Muhammadiyah Bandung, pengertian jujur tidak lepas dari arti katanya dalam bahasa Arab dan Indonesia. Arti jujur adalah lurus hati, ikhlas, tidak berbohong atau curang. "Dalam bahasa Arab, jujur adalah terjemahan dari kata shiddiq yang artinya benar dan dapat dipercaya. Jujur menekankan pentingnya kesesuaian dan kebenaran dari perkataan atau perbuatan, Pentingnya jujur bagi seorang muslim telah dicontohkan Rasulullah SAW yang memperoleh gelar Al-Amin, serta Abu Bakar sebagai Ash-Shiddiq. Tak heran jika keduanya mendapat kepercayaan penuh kaum muslim. Mengambil contoh keduanya, berikut penjelasan lengkap tentang pengertian jujur dalam Islam, manfaat, dan contohnya, A. Pengertian jujur dalam Islam Jujur adalah perilaku